Minggu, 26 April 2009

KOk jadi gini iah

Uhkk

Help me

Kok jadi gini iah

sakit kepalaku

g ilang²

malah makin sakit

tiap hari harus nahanin sakit

Ampe kapan harus gini

hiks

Sabtu, 25 April 2009

Perbedaan

Perbedaan
Samsons

pejamkan matamu di hadapanku
kan ku cium kau tuk terakhir kalinya
sudahlah kita tak mungkin untuk bersama
perbedaan membuat kita terpisah

genggamlah tangan ku ini
aku bahagia saat bersamamu

usaplah setiap tetes airmatamu
usah kau tangisi perpisahan ini
bukanlah keinginan kita berpisah
perbedaan membuat kita terpisah

dengarlah suara hatiku
aku bahagia saat bersamamu

oh..
ingatlah sumpahku ini
aku bahagia saat bersamamu
aku bahagia bahagia
aku bahagia saat bersamamu

Lirik Lagu Indonesia

Senin, 13 April 2009

Mimpi Itu

HUft
Aku takut
Aku takkan pernah rela
JIka itu semua jadi kenyataan
Aku g mw jauh dari dia

Sabtu, 11 April 2009

Tak Bisa Memiliki

Samsons - Tak Bisa Memiliki


Apakah yang engkau cari

Tak kau temukan di hatiku

Apakah yang engkau inginkan

Tak dapat lagi ku penuhi

Begitulah aku

Pahamilah aku


[**]

Mungkin aku tidaklah sempurna

Tetapi hatiku memilikimu sepanjang umurku

Mungkin aku tak bisa memiliki

Dirimu seumur hidupku


Back to [*][**]


Back to [**]


Dirimu seumur hidupku 3x



Lirik lagu Samsons - Tak Bisa Memiliki ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Samsons - Tak Bisa Memiliki.

Selasa, 07 April 2009

Ia datang

Ketakutan itu datang.Hal iang tak pernah kuharapkan sebelumnya.Kenapa jadi seperti ini?

Aku harus menanggung sesuatu iang bukan kehendakku.Aku tak pernah berkeinginan seperti ini.Aku muak.Aku benci.Terus seperti ini

KEnapa aku begitu sulit untuk menerima kenyataan bahwa dia bukan untukku.Dia bukan milikku.

Tuhan..

Tolong angkat aku dari dunia,Aku g sanggup hidup seperti ini
Aku g akan pernah sanggup lihat dia bahagia dengan orang laen
Kenapa dia g pernah dengerin pnjelasanku

Hahhhh

Kesempatan terakhir
Segeralah berakhir
Supaya KAU puas
KAU senang
melihatku seperti ini

KEHANCURAN
PERPISAHAN

arghhhhhhh

Jumat, 03 April 2009

Aku Benci

Aku benci jatuh cinta.Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,tersenyum malu,tersipu,menebak dan terus menebak.Aku benci saat deg degan menunggu nickmu online di mircku.Setelah nickmu online,aku menarik nafas lega dan tersenyum.Aku benci saat harus berpikir,kata apa iang harus kuucapkan saat menyapamu.agar kamu bisa tersenyum bahagia disana.Karna aku tau.Cara untuk membuat orang suka padaku adalah dengan membuatnya senang dan nyaman berada di dekatku.

Aku benci saat harus memikirkanmu.Kepala ini penuh dengan pikiran tentang kamu.Ahk kenapa seperti ini.Kenapa aku begitu menginginkanmu

Aku benci,benci,benci...
Aku takut,saat perasaan ini tak mampu ku hilangkan,kamu malah pergi meninggalkanku.

Aku benci sendiri...

Rabu, 01 April 2009

Penantian panjang

huff
akhirnya datang juga
Menghitung hari
Akhirnya tinggal mnghitung jam saja
Menunggu kehadiran si kuning

Hahaha
g sabar dehh
dah tipis kantong ne
huff

Jumat, 20 Maret 2009

Hari ini

Sabtu, 21 Maret 2009

Malming

Hmm

Dasar Gila !!

Kejadian itu terjadi pas hari kamis.Hehehe..gila La
g nyangka aku bisa se ceroboh itu.tapi gpp lah namanya juga resiko kerja.
Pas kira-kira jam 2 siang,game disebelah dah mulai beroperasi.Temenku dateng kesini,trus ku kasih tw klo di sebelah ada game baru buka.pergilah dia ngeliat keadaan disebelah.abis tuh balik kesini lagi.Awalnya sih dia asik dengan kegiatan rutinny di depan komputer.Ntah apalah yang dilakukannya.Kan g mungkin ku datangi trus nanya `ngapain bang` Hahaha sangat-sangat tidak lucu sodara.
Nah,pas dah jam 3 lewat gitulah.anak sekolah dateng kesni.Mulai deh ribut.

Hahaha

dan temenku itu pun bingung
Dia berdiri dan mndekatiku sambil berkata `Jam segini emang ribut iah`
Lalu aku mnjawab `Jah iah La jam segini kan emang jam pulang sekolah,jadi biasa ribut`
Trus dia bilang lagi `Wah salah set jam aku iah,harusnya datang jam 5 pagi`

Hahahaha

Dasar gila !!

Rabu, 18 Maret 2009

Kebahagiaan Hidup Tanpa Nafkah

Hidup ini memiliki skenario pasang-surut. Kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti. Keceriaan dan duka nestapa adalah suatu hal bermakna. Keduanya seperti dua sisi koin yang membentuk satu kesatuan. Hampa terasa bila kebahagiaan tidak pernah diiringi dengan kesedihan, karena keindahannya dapat terabaikan. Sebab itu, kemiskinan jadi pilihan. Ya.., pilihan hidup baginda Rasulullah Saw dan keluarganya!

Rasulullah Saw pernah diberikan tawaran oleh Allah Swt untuk menjadi seorang nabi sekaligus raja, atau seorang nabi yang hanya rakyat jelata. Maka Rasul Saw memilih untuk menjadi sekedar abdan nabiyan, seorang nabi yang menjadi rakyat jelata saja. Itulah pilihan Nabi Saw. Dan beliau amat paham atas konsekuensi dari pilihannya.

Suatu hari kota Madinah gempar. Semua penduduk merasa khawatir sehingga mereka harus hadir. Ya, mereka semua hadir di depan rumah Rasulullah Saw yang sempit. Sementara pintu rumah tertutup, maka semua ummat pun duduk bersimpuh di tanah menanti kabar dari dalam rumah.

Kekhawatiran mereka adalah sudah sekian lama Rasulullah Saw tidak keluar dari sana, dan sempat terlihat oleh mata mereka beberapa istri Rasulullah Saw datang dan masuk ke dalam rumah untuk menyelesaikan sebuah masalah. Menurut mereka… rumah tangga Rasulullah Saw dalam sebuah dilema. Karenanya, mereka semua turut berduka. Kisah ini disampaikan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya.

Tibalah Abu Bakar turut hadir di depan rumah Rasulullah. Sesaat kemudian, ia memohon izin untuk masuk ke dalam. Ia pun diizinkan. Melihat hal itu, Umar bin Khattab pun melakukan hal yang sama. Lalu, ia pun diizinkan. Keduanya, sudah berada di dalam rumah. Dalam ruangan rumah yang sempit terlihat oleh mereka, Rasulullah Saw duduk terdiam dan dikelilingi oleh seluruh istri beliau. Anehnya, semuanya terdiam dan tidak ada yang berbicara sedikitpun.

Demi melihat kekakuan di sana, Umar pun berinisiatif untuk berkelakar seraya berkata, “Wahai Rasul, kalau saja Binti Kharijah (istri saya) meminta nafkah berlebih, pasti akan aku cekik lehernya!” Benar saja, Rasulullah Saw pun tersenyum begitu mendengar kelakar Umar. Kemudian Rasul Saw menimpali dengan sabdanya, “Wahai Umar, seperti yang kau lihat… semua istri yang mengelilingiku saat ini, mereka semua meminta nafkah dariku!”

“Oh…!!” Umar dan Abu Bakar Ra mengeluarkan nada yang sama tanda mengerti. Jadi karena hal nafkah, semua istri Rasulullah Saw hadir dan berkumpul di rumah ini. Rupanya mereka semua sedang menyidang dan menghakimi diri Rasulullah Saw demi menuntut nafkah.

Malu!!! Itulah yang dirasakan oleh Abu Bakar dan Umar. Keduanya langsung bergegas menghampiri putri mereka yang dijadikan istri oleh Rasulullah Saw. Abu Bakar menghampiri Aisyah Ra, dan Umar mendekati Hafshah. Lalu kedua leher mereka pun dicekik dari belakang oleh ayah masing-masing.

Sambil mencekik, Abu Bakar dan Umar pun berkata kepada anak mereka, “Apakah kalian tidak malu untuk meminta nafkah yang tidak dimiliki oleh Rasulullah Saw?” Aisyah dan Hafshah pun panik dan memohon ampun kepada ayah mereka. Kedua ayah itu tidak beringsut dari tindakan mereka. Hingga akhirnya, Rasul Saw pun menengahi dengan memberi isyarat kepada Abu Bakar dan Umar untuk menyudahi tindakan mereka.

Sebuah kejadian yang memalukan bagi Abu Bakar dan Umar, dan rasa malu itupun akhirnya dirasakan oleh Aisyah kemudian yang berubah jadi manisnya kenangan.

Memang, Aisyah pernah merasakan kegetiran hidup bersama Rasulullah Saw sebab ketiadaan nafkah. Namun saat sang suami terkasih itu telah tiada… ketiadaan nafkah baru dapat dipahaminya sebagai sebuah episode hidup yang memang mendatangkan kebahagiaan.

Ketiadaan nafkah bisa mendatangkan kebahagiaan…!

Hari itu Aisyah Ra sedang di beranda. Lamunannya mengawang ke langit mengenang suami terkasih yang telah berpulang ke haribaan Allah Swt. Kali ini, ia ditemani seorang keponakannya yang bernama Urwah. Ia hadir di sana demi menghibur sang bibi yang sedang sedih kesepian.

Dalam pembicaraan mereka berdua, entah mengapa Urwah seolah tertarik untuk melempar tanya, “Wahai bibi, tolong ceritakan kepadaku bagaimana kalian membina rumah tangga?”

Sambil tersenyum getir, Aisyah mencoba mengulang kembali kenangan indah yang paling berkesan saat ia masih menjadi istri baginda Rasul. Tak kuasa menahan perasaan kangen terhadap sang suami tercinta, Aisyah Ra pun memulai sambil menghela nafas panjang. “Demi Allah wahai keponakanku. Sungguh kami pernah melihat bulan sabit berganti di langit sampai 3 kali berturut-turut dalam dua bulan. Selama itu tidak pernah tungku api menyala di seluruh rumah istri Rasulullah Saw.”

Aisyah Ra masih tetap tersenyum meskipun kalimat itu telah terhenti. Mendengarnya, Urwah kaget dan langsung merespon, “Wahai bibi, bagaimana kalian bisa bertahan hidup bila sedemikian?” pertanyaan ini meluncur dari bibirnya seolah tak percaya dan respon yang sama mungkin akan keluar dari diri kita bila mendengar hal sedemikian.

Aisyah lalu menjawab, “Dengan dua benda hitam; yaitu korma dan air yang tidak jernih. Namun terkadang beberapa tetangga Rasulullah Saw dari golongan Anshor yang memiliki domba suka mengirimkan susu kepada kami untuk diminum.” Hadits Muttafaq Alaihi.

Subhanallah! Itulah kebahagiaan keluarga bumi yang berhati langit. Ketiadaan materi tidak membuat mereka panik, berespon keras atau meminta cerai dari Rasulullah Saw. Benar, episode hidup keluarga ini telah dipertontonkan Allah Swt kepada ummat dan kita semua, bahwa pilihan hidup bahagia meski tak berlandaskan materi dapat dijalankan dengan damai.

Lalu bagaimana pengkondisian terhadap keluarga yang shalih itu dilakukan oleh Rasulullah Saw? Jawabannya adalah dengan cara senantiasa berhubungan dan berpasrah diri kepada Allah Swt Yang Maha Memelihara, Menjaga dan Menjamin Rezeki setiap hamba-Nya. Bukankah Allah telah berjanji..

“Siapa yang bertawakkal (berpasrah diri) kepada Allah, maka Allah akan menjamin hidupnya”? (QS.65:3)

Benar saja, meski tiada nafkah yang dapat diberikan kepada keluarga, beberapa tetangga dan shahabat dari suku Anshar sering mengirimkan makanan dan minuman kepada Ahlul Bait Rasulillah. Seperti yang tergambar dalam hadits berikut ini:

Dari Anas Ra, “Nabi Saw menggadaikan baju besinya dengan sejumlah tepung gandum. Karenanya, aku pun datang kepada Nabi Saw dengan membawa roti gandum dan minyak sayur. Sungguh aku pernah mendengar beliau Saw bersabda, “Keluarga Muhammad tidak pernah memiliki satu sha’ gandum baik pada waktu pagi maupun sore.” HR. Bukhari

Keluarga Muhammad Saw tidak pernah memiliki nafkah yang cukup untuk menghidupi hari-hari mereka. Akan tetapi kehidupan mereka berjalan mulia dan keharmonisan pun masih tetap mereka miliki.

Jika mereka bisa hidup bahagia tanpa keberadaan nafkah, lalu bagaimana dengan kita? Semoga Allah Swt berkenan memberikan manisnya kebahagiaan seperti itu! Amin

Selasa, 17 Maret 2009

Hari hariku feat user tak sopan

Huh
Beginilah
Tak ada enaknya
User Tak sopan,Kluar barengan
Kek ginilah selalu,setiap hari
Ntah kenapa kLo dah gini bawaan nya deg degan mulu
G tenang gitu deh
Kek sKarang z
aku dah ketakutan stengah mpuz
Mw La dikasih ubi bakar,roti basi,uhkk pokoknya g enak banget dehh
TERORIS semua disini
Sedih deh :( Ikz Ikz
Kapan smua ini kan berakhir
Tak ada iang mampu mnjawabnya

SkeNario Cinta

”Cinta itu tidak milih orang untuk dicintai. Kamu ga bisa milih pada siapa akan jatuh cinta”

Ucapan di atas terlontar dari mulut seorang teman ketika kami sedang berbincang ”g jelas” dan sampai pada tema: Cinta. Saya tidak setuju dengan itu, tapi apa mau dikata, cinta sepertinya memang ditakdirkan untuk begitu: Datang Tak Dijemput PUlang tak diantar. Wkaka dah kek Jelangkung :P

Cinta itu tidak milih orang untuk dicintai. Ini setidaknya sedikit menjelaskan:

Bisa-bisanya Si Beauty ”jadian” dengan Si Beast
Bagaimana seorang teman perempuan saya bisa jatuh cinta pada om om berdada bidang sementara ada dada yang tidak begitu bidang menunggu untuk disinggahi
Ato dari cerita novel Dan HUjan Pun Berhenti. Dimana seorang wanita bernama Iris penderita HIV/AIDS jatuh cinta pada Leostrada namun pada akhirnya Iris meninggal.HUh sedihnya HIkz :(


Menantang Cupid
Jika memang Cupid itu ada, dan cinta itu benar tidak memilih orang untuk dicintai, berarti cinta itu datang kLo si Cupid itu pengen. Duh kok ngeri jadi ya, meskipun, hanya membayangkannya.

Bayangkan saja, kalo Cupid ngantuk, kemudian dia lupa mengunci busur-panahnya, dan seketika itu pula suratan takdir menggerakkan panah ke jantung ini, mesti bagaimana dong?

Kalo panah itu ternyata hanya sebuah saja, tidak sepasang. Ya..apa g segera sengsara para jomblowan/wati di dunia ne karena bertepuk sebelah tangan (lagi)? [Masak tiap kali mereka datang aku harus muterin lagunya Dewa 19 - Pupus seh?Tega nian!]
Kalo panah itu nemplok di jantung orang yang sudah berpunya...[hiks..hiks..] Jadi selingkuh La ntar
Kalo panah itu ternyata nyangkut di mas-mas berotot kawat, bertulang besi dan berdada bidang. Bahaya dunk Hehehe !!!


Jadi, sodara-sodara setanah air, sebangsa dan senegara. Sudah saatnya kita bangkit. Hanya satu kata: LAWAN! Bersama Kita Bisa! Marilah, bergandengan tangan kita buat skenario cinta. Yang happy ending, happily ever after, tidak usah mengharu biru, cukupkan diri dengan Film Biru saja :P, eh salah-salah, maksud saya, skenarionya yang enak. Misalnya: Ini kisah percintaan antara dua anak manusia: Mas dan Mbak. Sejak pertama melihat si Mbak, si Mas selalu merasa nyeri di rusuknya. si Mas, merasa bahwa si Mbak adalah tulang rusuk yang hilang. Tapi, tidak buat si Mbak. Sudah ada dua anak kecil dan suami yang membuatnya yakin bahwa dia sudah bahagia. And the bla..bla..bla... Singkat kata singkat cerita, dengan konflik yang dibuat sedramatis mungkin, akhirnya si Mas pun mencapai cita-citanya: hidup bersama si Mbak. Meskipun cuma sebagai tetangga. Hahahaha...

Udah aHk, jadi ngawur. Back to My WoRk. Melototin BIlling. BiasaLah HEhehe :P

Bukan maksud hati untuk merenungkan

Cuma pengen aja

Pengen nulis ulang puisinya Rangga di AADC

kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi…sepi dan sendiri aku benci
ingin bingar aku ke pasar
bosan aku dengan penat
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok ratam putih
kenapa tak kau goyangkan saja loncengnya biar terdera
atau aku harus ke hutan baru pantai
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri (ada apa dengan cinta)

Pas pertama x denger puisi ini
Merinding gito
g tw tuh kenapa
Tp aku suka ma puisi ini

Hingga Akhir Waktu

Ku coba untuk melawan hati
Tapi hampa terasa di sini tanpamu
Bagiku semua sangat berarti lagi
Kuingin kau disini
Tepiskan sepiku bersamamu

Tak `kan pernah ada yg lain disisi
Segenap jiwa hanya untukmu
Dan tak `kan mungkin ada yg lain disisi

Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...

Bagiku semua sangat berarti

Kuingin kau disini

Bagiku semua sangat berarti lagi

Kuingin kau disini

Tak `kan pernah ada yg lain disisi
Segenap jiwa hanya untukmu
Dan tak `kan mungkin ada yg lain disisi

Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...

Hingga akhir waktu ...

Hingga akhir waktu ...

Hingga akhir waktu ...